Gejala Kanker Mulut Rahim
Kanker mulut rahim (serviks)
merupakan momok yang paling menakutkan bagi semua wanita. Selain belum ada
obatnya, kanker mulut rahim juga bisa mengakibatkan kematian. Jenis kanker ini
paling sering ditemukan di antara penyakit kanker ginekologik, dan menjadi
penyebab kematian utama wanita penderita kanker di negara berkembang, termasuk
Indonesia.
Silakan lihat artikel lainnya seperti Dioxin
Gejala dari kanker mulut rahim biasanya terjadi keputihan yang lama dan
tidak diobati dengan baik, keputihan yang berbau atau bisa juga saat hubungan
suami istri terjadi perdarahan (contact bleeding), pada tahap displasia sampai
stadium I, praktis tanpa keluhan. Baru menginjak stadium 1 A- 3b terdapat
keluhan pasien. Sedangkan pada stadium 4B sel kanker sudah menjalar ke otak dan
paru-paru.
Kanker leher rahim sampai kini belum diketahui penyebabnya. Berdasarkan
penelitian terbaru, virus HPV merupakan salah satu pemicunya. HPV dapat
menjangkiti seorang wanita jika pasangan seksualnya mengidap virus tersebut
akibat berganti pasangan. Selain itu, wanita yang mempunyai kebiasaan merokok
juga rawan terkena kanker ini. Zat nikotin yang dikandung tembakau mempunyai
kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh, termasuk selaput lendir
mulut rahim, sehingga membuatnya rentan terhadap sel-sel kanker.
Pengidap kanker ini biasanya perempuan usia produktif, Aktif melakukan
hubungan seks, sering berganti pasangan seksual, kawin dalam usia relatif muda (
<17 tahun) dan sering melahirkan. Pencegahan paling efektif adalah melalui pendeteksian dini dengan
pemeriksaan pap smear, yang bisa mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang
akan menjadi sel kanker. Semakin dini sel-sel abnormal terdeteksi, semakin
rendah risiko seseorang menderita kanker mulut rahim.
Tes pap smear adalah suatu pemeriksaan yang aman, murah, dan telah dipakai
bertahun-tahun untuk mendeteksi kelainan sel-sel di mulut rahim. Sebaiknya kaum
wanita secara rutin melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali
setelah berhubungan seks, atau tiga bulan setelah melahirkan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya prakanker/displasia.
Pengobatan pada kanker mulut rahim ada tiga, yaitu operasi, penyinaran
(radiasi), dan kemoterapi. Masing-masing terapi dilakukan dokter menurut stadium
kanker yang dialami pasien dan dengan pertimbangan kaidah dan risiko bagi
pasien.
Stadium O atau disebut juga lesi prakanker sangat mudah diobati dengan
tindakan lokal. Selanjutnya stadium 1, dibagi A dan B, pilihan pengobatan dengan
operasi. Stadium 2A masih dioperasi, tetapi stad 2B tidak lagi dioperasi,
melainkan sebaiknya radiasi dibantu kemoterapi. Stadium 3 dan 4 adalah stadium
lanjut, dibagi juga A dan B, biasanya radiasi dibantu kemoterapi.
Tips menghindarkan wanita dari kemungkinan terkena kanker mulut rahim
sebagai berikut:
- Waspadai gejalanya. Segera hubungi dokter kalau terdapat gejala-gejala yang tidak normal seperti pendarahan, terutama setelah aktivitas seksual.
- Pemeriksaan teratur. Lakukan tes pap smear setiap tahun. Ini dilakukan sampai berusia 70 tahun.
- Jangan merokok karena dapat merangsang timbulnya sel-sel kanker melalui nikotin dikandung dalam darah Anda. Risiko wanita perokok 4-13 kali lebih besar dibandingkan wanita bukan perokok. Diperkirakan nikotin memberikan efek toksik pada sel epitel, sehingga memudahkan masuknya mutagen virus.
- Hindarkan kebiasaan pencucian vag*na dengan menggunakan obat-obatan cair antiseptik maupun deodoran karena akan mengakibatkan iritasi di serviks yang merangsang terjadinya kanker.
- Gunakan pembalut yg aman dan nyaman
Silakan lihat artikel lainnya seperti Dioxin
Komentar
Posting Komentar